2. RJP segera (Early CPR)
3. Defibrilasi segera (Early Defibrilation)
4. Perawatan lanjutan (Early Advance Care)
Early ACCES
pengenalan tanda-tanda kegawatdaruratan secara dini seperti keluhan nyeri dada atau kesulitan bernapas yang menyebabkan penderita mencari pertolongan atau penolong menghubungi layanan gawat darurat adalah kunci penting dari rantai ini.
Jika terjadi henti jantung maka lakukan hal-hal dibawah ini segera :
- Identifikasi segera kondisi penderita, kontak segera layanan gawat darurat (Activate EMS System)
- Beritahukan kondisi pasien ke EMS
Early CPR
CPR/RJP (Resusitasi Jantung Paru) efektif jika segera dilaksanakan saat penderita mengalami henti napas dan henti jantung. Semakin cepat melakukan RJP maka semakin besar tingkat keberhasilan pertolongan. sebaliknya semakin lambat maka tingkat keberhasilan pertolongan semakin kecil. Secara fisiologis keterlambatan lebih dari 6 menit akan mengakibatkan kematian batang otak, karena otak hanya dapat bertahan 4-8 menit tanpa suplai oksigen.Early DEFIBRILATION
Defibrilasi sangat penting untuk memperbaiki angka kelangsungan hidup. Waktu antara penderita mengalami gangguan irama jantung dengan defibrilasi merupakan saat yang kritis. Angka keberhasilan akan menurun sebanyak 7-10% dalam setiap menit keterlambatan penggunaan dfibrilator.Early ADVANCE CARE
Pertolongan lebih lanjut oleh paramedis dan medis baik di tempat kejadian dan rumah sakit sangat penting untuk meneruskan pertolongan sebelumnya. Pertolongan lanjut melibatkan peralatan emergency kit, obat-obat intravena, obat untuk aritmia dan stabilisasi penderita.
Advance care mempunyai tiga tujuan :
- Mencegah terjadinya henti jantung dengan memaksimalkan manajemen lanjut jalan napas dan pemberian obat-obatan.
- Terapi pada penderita yang tidak berhasil dengan defibrilasi.
- Memberikan defibrilasi jika terjadi VF, mencegah fibrilasi berulang, dan menstabilkan penderita setelah resusitasi
Sponsor by : www.alkesexpo.com